Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasib 3 Pemain Mahal MU: Gagal di Old Trafford, Kini Berada di Mana?

[Gambar: https://image.brenly.biz.id/s65QRiW_HLxmVcFZNDkEQra2CJGsGIQkwIPhmE4IZb4Um6bq5vFOssTVFbCiILegeeH34zDiwOoyoNvVOJHDBP-KBCHxbyz8Dt4QCLjhiNPqln6CNfUs61qQxJ6tuP6KIiaWCr9eKjGaZiK9cwndQMp1I0NLkN5jah1m5_Pb2Cx9lCQHJLCjwrCFugZ8ETLCe3CdTSZk73MtfDjoJNtsWxFClfT_nnj2tsVHfzb11k0xeltMlArn99K5N0uB7f5h7EwPcTbCYcwThpnZsIbnR2TmHLOf9Vr7ouHoOEOR5VwDFTZlK85dhgfArqdQ6r2xfMc6edvlFDw]

Setiap bursa transfer, Manchester United selalu dikaitkan dengan banyak pemain. Beberapa di antaranya merupakan pemain top yang bersinar di klub sebelumnya.

Namun, kedatangan di Old Trafford tak selalu menjadi berkah bagi mereka. Banyak pemain yang gagal memenuhi ekspektasi, baik karena cedera, persaingan posisi, atau tak mampu beradaptasi dengan gaya permainan Liga Inggris.

Berikut adalah kisah tiga pemain yang pernah dibeli dengan harga mahal oleh Manchester United, namun akhirnya harus pergi karena berbagai alasan. Kisah kasih tak selalu sampai di Old Trafford.

Angel Di Maria: Datang dengan Status Bintang, Pergi dengan Kekecewaan

Angel Di Maria bergabung dengan Manchester United dari Real Madrid pada 2014 dengan harga transfer 59,7 juta poundsterling. Pemain asal Argentina itu datang ke Old Trafford dengan status bintang dan ekspektasi tinggi untuk membawa Setan Merah kembali ke jalur juara.

Namun, karier Di Maria di Manchester United hanya berlangsung satu musim. Selama semusim berseragam Manchester United, Di Maria bermain di 32 pertandingan di semua kompetisi, mencetak empat gol, dan memberikan 12 assist.

Awalnya, Di Maria tampil impresif dengan memenangkan gelar Pemain Terbaik Manchester United bulan Agustus dan September 2014. Namun, performanya mulai menurun setelah mengalami cedera dan kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain Liga Inggris.

"Saya pikir saya punya pramusim yang sangat bagus, saya bermain dengan sangat baik di awal musim, tetapi cedera yang saya alami saat melawan Hull City di kandang benar-benar menghancurkan saya," kata Di Maria seperti dilansir FourFourTwo.

Pemain yang dikenal dengan kecepatan dan dribelnya itu juga mengaku kesulitan dengan gaya bermain Liga Inggris yang lebih fisik dibandingkan La Liga.

"Saya pikir itu (Liga Inggris) sangat berbeda dengan sepak bola di Spanyol, di mana Anda memiliki lebih banyak kebebasan untuk melakukan hal-hal yang Anda inginkan di lapangan," kata Di Maria menambahkan.

Di akhir musim, Manchester United memutuskan untuk menjual Di Maria ke Paris Saint-Germain dengan harga transfer 44,5 juta poundsterling. Meskipun gagal di Old Trafford, Di Maria tetap menunjukkan kelasnya di PSG dan meraih berbagai gelar, termasuk Pemain Terbaik Ligue 1 2015-2016.

Radamel Falcao: Si Pembunuh Berwajah Bayi yang Tak Pernah Mematikan di Old Trafford

Radamel Falcao bergabung dengan Manchester United sebagai pemain pinjaman dari AS Monaco pada 2014. Meskipun bukan pembelian permanen, kehadiran Falcao di Old Trafford sangat dinanti-nantikan karena reputasinya sebagai salah satu striker haus gol di Eropa.

Falcao mendapat julukan "Si Pembunuh Berwajah Bayi" karena wajahnya yang innocent tapi mematikan di depan gawang lawan. Namun, ketajamannya tak terlihat selama berseragam Manchester United.

Selama semusim di Old Trafford, Falcao hanya mencetak empat gol dari 29 penampilan di semua kompetisi. Performa buruknya membuat Manchester United memutuskan untuk tidak mempermanenkan statusnya.

"Saya sangat sedih karena saya pikir ini adalah kesempatan yang bagus untuk bermain di klub besar, tetapi saya tidak bermain dengan baik," kata Falcao seperti dilansir Manchester Evening News.

Falcao mengaku kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya bermain Liga Inggris yang lebih cepat dan fisik. Selain itu, ia juga bersaing dengan Robin van Persie dan Wayne Rooney untuk posisi striker utama.

"Di sini (Liga Inggris), Anda harus sangat cepat dan kuat. Itu sangat berbeda dengan sepak bola di Spanyol atau Prancis, di mana Anda punya lebih banyak ruang dan waktu untuk menguasai bola," kata Falcao menambahkan.

Setelah kembali ke AS Monaco, Falcao akhirnya menemukan kembali ketajamannya dan mencetak 21 gol dari 34 penampilan di semua kompetisi musim 2016-2017. Performa impresifnya membuat Monaco memutuskan untuk mempermanenkan statusnya dengan harga transfer 30 juta euro.

Alexis Sanchez: Datang dengan Gaji Selangit, Pergi Tanpa Jejak

Alexis Sanchez bergabung dengan Manchester United dari Arsenal pada Januari 2018. Meskipun bukan biaya transfer yang mahal, kehadiran Sanchez di Old Trafford menghebohkan karena gajinya yang selangit, yakni dilaporkan mencapai 500 ribu poundsterling per pekan.

Manchester United bahkan rela melepaskan Henrikh Mkhitaryan ke Arsenal untuk memuluskan transfer Sanchez. Namun, performa Sanchez di Manchester United sangat mengecewakan.

Selama 18 bulan di Old Trafford, Sanchez hanya mencetak lima gol dari 45 penampilan di semua kompetisi. Performa buruknya membuat Sanchez kerap dicadangkan dan akhirnya dipinjamkan ke Inter Milan pada musim 2019-2020.

Sanchez gagal menemukan kembali performa terbaiknya di Inter Milan dan kembali ke Manchester United. Akhirnya, Manchester United memutuskan untuk membatalkan kontrak Sanchez pada September 2020.

"Setiap pemain yang bergabung dengan Manchester United ingin meraih sukses, dan Alexis tidak berbeda," kata manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, seperti dilansir Sky Sports.

"Sayangnya, hal itu tidak berjalan sesuai rencana dan saya merasa untuknya, kami, dan semua orang itu adalah hal yang baik. Dia adalah pemain yang hebat dengan karier yang bagus. Kami ingin melihatnya sukses," tambah Solskjaer.

Sanchez akhirnya bergabung dengan klub Ligue 1, Marseille, dengan status bebas transfer. Namun, karirnya masih belum bangkit dan hanya mencetak satu gol dari 15 penampilan di semua kompetisi.

Kesimpulan

Manchester United terkenal sebagai salah satu klub terbesar di dunia dengan sejarah panjang kesuksesan. Banyak pemain yang bermimpi bermain di Old Trafford, tetapi tidak semua kisah berakhir bahagia.

Angel Di Maria, Radamel Falcao, dan Alexis Sanchez datang ke Manchester United dengan ekspektasi tinggi, tetapi gagal memenuhi harapan. Meskipun memiliki kualitas individu yang luar biasa, mereka gagal beradaptasi dengan gaya bermain Liga Inggris dan persaingan posisi yang ketat.

Keberhasilan seorang pemain di klub baru tidak hanya bergantung pada bakat individu, tetapi juga adaptasi dengan lingkungan baru, termasuk gaya bermain, taktik, dan budaya klub. Kisah ketiga pemain ini adalah pengingat bahwa tidak ada jaminan kesuksesan di sepak bola, bahkan untuk pemain-pemain top sekalipun.

Sumber: Bola.com

Posting Komentar untuk "Nasib 3 Pemain Mahal MU: Gagal di Old Trafford, Kini Berada di Mana?"